Pages

Jumat, 17 Juni 2016

Cara Mengatasi Error Null Pointer Pada Java

Null Pointer Exception Error!
 
Programer mana pun (insha allah) pernah mengalami error macam ini. Kadang gara-gara kesalahan konyol seperti teledor tidak menginisiasi instans dari objek. Sering juga karena kesalahan yang suliiiiittt sekali ditemukan. Bagai mencari jarum dalam jerami. Kesalahan kecil yang bikin S.T.R.E.S.S seharian !!!
 Lalu bagaimana mengatasinya?

Dahulu kala saya melakukan “System.out.println(isi dari variabel)” pada baris-baris yang dicurigai sebagai penyebab kesalahan. Agak repot, karena terkadang kesalahan muncul pada titik yang tidak terduga. Seperti kata bang Napi, kesalahan itu ada jika ada kesempatan. (MODE maksa : ON )
Kini, ketika mulai menggali “daleman” NetBeans, ternyata ada satu fitur yang amat membantu, yaitu Debug. Ini bukanlah sejenis makanan khas Yogyakarta, itu mah “gudeg”. Dan bukan pula bunyi orang jatuh, itu mah “gedebuk!”. (duh.. becanda lagi nih..)

Debug adalah fitur untuk menjalankan aplikasi tahap-per-tahap, baris-per-baris. Mudah untuk dipelajari. Dan berdasarkan pengalaman pribadi, fitur ini amat membantu “pencarian jarum yang hilang”.
Bagaimana cara menggunakannya? Yuk kita pelajari bersama. (Saya menggunakan NetBeans 6.5)
Secara umum, debug dapat dikatakan sebagai proses eksekusi program per baris code. Nah, karena dieksekusi per baris code maka dapat dilihat perkembangan yang terjadi pada aplikasi setiap kali suatu baris (perintah) dijalankan. User dapat memperhatikan objek yang muncul, objek yang terhapus, hingga perubahan nilai dari suatu objek.

Kalau baris code-nya ratusan bahkan ribuan, gimana? Berarti dijalankannya pelan-pelan banget donk!! Yuk rame-rame bilang :

Tenang, pemirsa. NetBeans punya cara untuk langsung mengarahkan debug pada baris yang kita tuju. Yaitu dengan menggunakan bookmark breakpoint (penanda) sebagai line breakpoint (baris penghentian eksekusi program terjadi).

Nah, sepertinya sudah cukup “pendahuluan” untuk prosesi debug ini. Sekarang kita lanjut ke praktiknya.
Pertama, pada baris yang ingin dianalisa, berikan bookmarkbreakpoint dengan melakukan klik. Sehingga nanti pada titik yang di-klik akan muncul kotak merah dan latar belakang baris itu menjadi ikutan berwarna merah. Saya contohkan, pada baris ke-47. Misalkan saya ingin mengetahui apakah perintah pada baris ini sukses? (Tandanya dengan adanya nilai untuk atribut “userInfo“)


bookmark
Bookmark
Selanjutnya klik kanan pada proyek utama (main project), pilih menu “Debug”.
Pilih Debug
Pilih Debug
Tunggu beberapa saat. NetBeans sedang berusaha menjalankan debug. Perhatikan panel “output” pada NetBeans. Jika tidak ada masalah maka aplikasi akan berjalan seperti biasa. Namun ada hal yang berbeda pada toolbar NetBeans. Ada penambahan icon-icon baru yang akan menjalankan fungsinya sebagai debugger.


Tambahan Toolbar
 
Toolbar Untuk Debugging
Langkah selanjutnya, lakukanlah aktifitas pada aplikasi yang akan membuat program mengeksekusi baris yang dicurigai itu.
Voila! Eksekusi program akan berhenti pada titik bookmarkbreakpoint. Di tempat “line number“, akan ada panah berwarna hijau. Dan baris yang segaris dengan panah itu pun akan turut berwarna hijau pada latarnya. Ini menandakan titik dimana ekseskusi program berhenti.


Eksekusi Berhenti Sejenak
Eksekusi Berhenti Sejenak
Jika tombol “step over” di klik satu kali, maka panah hijau akan berpindah ke satu baris kode selanjutnya.
Eksekusi Berlanjut Satu Baris Kode
 
Eksekusi Berlanjut Satu Baris Kode
Ini menandakan eksekusi baris sebelumnya telah dilakukan. Untuk melihat perubahan yang terjadi tiap kali eksekusi baris, lihat panel tambahan untuk Debug yang ada di dekat panel Output.


Panel Tambahan
 
Panel Debugging
Ada beberapa pilihan disana. Untuk menganalisa objek gunakan panel local variables. Pada panel ini saya dapat melihat variabel-variabel yang aktif, tipe kelas, dan nilainya.
Misalnya pada contoh, ketika baris ke-47 belum dieksekusi, variabel “userInfo” belum terdaftar.


Variabel "userLogin" Belum Ada
 
Variabel "userLogin" Belum Ada
Namun ketika baris ke-47 telah dieksekusi, variabel “userInfo” pun muncul beserta nilainya. Ternyata eksekusi baris ini berhasil!


Variabel userInfo Ada dan Bernilai
 
Variabel userInfo Ada dan Bernilai
Gimana, sederhana kan!
Tapi ingat! Apa yang saya jelaskan disini baru “kail”nya saja, bukan “ikan”nya. Untuk bisa mahir menggunakan debug, perlu iseng-iseng ngutak-atik fungsi khusus debugging.
Sederhana! Tapi manfaatnya besar.
Hore!!! Selamat tinggal “Null Pointer Exception” !!!

Jumat, 03 Juni 2016

Cara Membuat Use Case Diagram dari Ms. Visio

rer

Pada postingan ini, saya akan menuliskan bagaimana cara membuat use case diagram. Use case diagram biasanya untuk mempemudah kita dalam mengingat fituyr-fitur yang ada pada aplikasi tsb. dalam pembuatan use case yang berada dalam Ms. Visio ini terdapat beberapa Shapes yang membantu kita untuk membuat use case. unttuk mengetahuinya langsung saja ini adalah cara nya dan shapesnya :

1. Buka Aplikasi Ms. Visio yang sudah terdapat di Laptop kalian.
2. Lalu, jika sudah terbuka Klik "UML Model Diagram (Metric)".
qwe



3. Setelah itu, Klik Tab "UML Use Case (Metric)".
sdfa


4. Pada Tab UML Use Case (Metric) terdapat shape-shape yang sudah di katakan sebelumnya, dan shapes yang sudah ada bisa di letakkan di Paper yang sudah tersedia.
dfg


5. dan sisanya tinggal menghubungkan satu shape dengan shape lainnya tergantung kebutuhan kalian.
sf

Selasa, 31 Mei 2016

Konsep Database Management System (DBMS)

 
 Pembicaraan basisdata tidak dapat dipisahkan dengan teknologi komputer, karena teknologi basisdata dan komputer berkembang secara beriringan. Perkembangan teknologi pengelola basis data mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan penggunaan komputer.
Sebagai contoh pemakaian teknologin basis data dalam pengelolaan data dengan jumlah yang besar untuk keperluan bisnis, teknik, pendidikan, kesehatan, hukum, perpustakaan dan sebagainya akan jauh lebih efektif jika menggunakan sistem basisdata menggunakan komputer.
Peran basis data sangatlah menonjol sekali. Pemrosesan data menjadi andalan yang kehadirannya sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Basis data tidak hanya akan mempercepat pencarian dan pelacakan data dan informasi saja, tetapi juga dapat meningkatkan pelayanan kepada banyak orang dan publik. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa saat ini banyak perusahaan yang mulai beralih menggunakan komputer untuk pemrosesan datanya.
Sejarah perkembangan basis data terbentuk setelah masa sistem pemrosesan manual dan sistem pemrosesan berkas. Sistem pemrosesan kertas atau manual merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang disimpan dalam rak berkas. Jika berkas diperlukan maka berkas tersebut akan dicari pada rak. Sistem seperti ini masih banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk nyata adalah sebuah katalog buku telepon saku maupun buku telepon yellow pages dimana orang akan mudah mencari nama orang dengan menggunakan indeks alphabetik walaupun kadang juga membingungkan karena susah untuk mencari dengan index nama atau nomor telepon. Pada saat awal penerapan sistem komputer, sekelompok rekaman disimpan pada sejumlah berkas secara terpisah, dimana sistem ini akan sangat jauh berbeda dengan menggunakan sistem manual terutama dari sisi akurasi dan kecepatan.
Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah lemari arsip dan berwenang untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal seperti memberi sampul atau map pada kumpulan atau bundel arsip yang akan disimpan, menentukan kelompok jenis arsip, memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap sampul atau map, lalu menempatkan arsip-arsip tersebut dengan cara urutan tertentu didalam lemari. Kalaupun hal-hal tersebut tidak seluruhnya dilakukan, paling tidak semua lemari arsip menerapkan suatu aturan dan cara tertentu tentang bagaimana keseluruhan arsip-arsip tadi ditempatkan dan disusun.
Yang paling sederhana adalah tentu menyusun dan menempatkan arsip-arsip tadi sesuai kedatangan atau kronologisnya dan tanpa pengelompokan, hampir tidak akan pernah kita
jumpai adanya lemari arsip yang tidak memiliki aturan dan cara dalam penyusunan penempatan arsip-arsip di dalamnya.
Bahkan untuk sebuah lemari buku atau baju pun, secara alamiah kita seringkali menerapkan suatu cara atau aturan tertentu dalam menyusun dan menempatkan buku – buku atau baju – baju itu didalam sebuah lemari. Upaya penyusunan dan penempatan ini memang baru kita lakukan jika kita rasakan, bahwa buku atau baju tersebut sudah cukup banyak.
Mengapa hal-hal itu kita lakukan ? Jawabannya yaitu kita berharap agar ada suatu saat nanti, sewaktu kita bermaksud untuk mencari dan mengambil kembali arsip, buku atau baju dari lemari kita dapat melakukannya dengan mudah dan cepat.
DEFINISI
Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Pada saat maraknya paket pemrograman dbase sebuah berkas dengan ekstensi *.DBF biasa disebut basis data.
Ungkapan ini sebenarnya benar tapi salah. Orang umum menyebutnya salah kaprah. Karena sebenarnya *.DBF adalah objek data dan bukan basis data. Suatu Database Manajemen System (DBMS) akan berisi satu koleksi data yang akan saling berelasi dan 1 set program untuk mengakses data yang sudah diciptakan. Jadi sebenarnya DBMS terdiri dari database dan set program pengelola untuk memproses data. Sebelum membahas basis data lebih lanjut maka akan lebih baik jika istilah data dan informasi dibahas terlebih dahulu.
Basis Data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat
diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang dan berkumpul. Sedangkan Data adalah fakta yang terungkap atau representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Jadi basis data adalah sekumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lainnya. Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti :
• Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
• Kumpulan file, tabel, arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
• Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
• Basisdata merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (the real world atau miniworld). Misalnya basisdata perbankan, perpustakaan, pertanahan, perpajakan.
• Basisdata merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika
mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa punya arti tidak dapat disebut basis data.
• Basisdata perlu dirancang, dibangun dan dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basisdata dapat digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan pemakai.
Dari batasan diatas maka dapat dikatakan bahwa basisdata mempunyai berbagai sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajad interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancangn dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa pemakai untuk berbagai kepentingan. Yang perlu diperhatikan adalah adanya penyimpanan data yang rangkap. Data yang tersimpan dalam database dapat bervariasi dalam hal jumlah dan tingkat kompleksitasnya. Misalnya saja data mahasiswa dalam suatu program studi akan berbeda penanganannya dengan mengangani data seluruh universitas yang lebih kompleks.
Data yang dikumpulkan akan membentuk suatu informasi, dimana informasi adalah Hasil dari pengolahan data yang berguna untuk membantu membuat keputusan. Kemudian akan membentu suatu Metadata, yaitu data yang menjelaskan data.Dalam sebuah berkas data akan terdapat rekaman-rekaman yang sejenis, sama besar, sama bentuk dan merupakan kumpulan entity yang seragam. Dalam sebuah rekaman (record) akan terdiri dari field-field atau medan yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa medan tersebut berada dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam sebuah rekaman. Basis Data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama.
Prinsip utamanya adalah pengaturan data dan arsip. Tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari dari besi atau kayu sebagai media penyimpanan, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk). Hal ini merupakan konsekuensi yang logis, karena lemari arsip langsung dikelola dan ditangani oleh manusia, sementara basis data dikelola dan ditangani melalui perantaraan alat mesin pintar elektronis yang kita kenal sebagai komputer. Perbedaan media ini yang selanjutnya melahirkan perbedaan – perbedaan lain yang menyangkut jumlah dan jenis metoda atau cara yang dapat digunakan dalam upaya penyimpanan.
Satu hal yang juga harus diperhatikan bahwa basis data bukan hanya sekedar
penyimpanan data secara elektronis dengan bantuan komputer. Artinya tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data. Kita dapat menyimpan dokumen berisi data dalam file teks dengan program pengolah kata, file spread sheet dan lain-lain, tetapi tidak bisa disebut sebagai basis data. Karena didalamnya tidak ada pemilahan dan pengelompokkan data sesuai jenis dan fungsi data, sehingga akan menyulitkan pencarian data kelak. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan, pemilahan, pengelompokkan, pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai fungsi dan jenisnya. Pemilahan, pengelompokan, pengorganisasian ini dapat berbentuk sejumlah file atau tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom field-field data dalam setiap file dan tabel.
HERARKI DATA
Secara tradisional data diorganisasikan kedalam suatu herarki yang terdiri atas elemen data, rekaman dan berkas.
• Entity. Adalah orang tempat kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang administrasi mahasiswa misalnya, entity adalah mahasiswa, buku pembayaran dan nilai ujian. Pada bidang kesehatan entity adalah pasien, dokter, obat, kamar • Atribute / elemen data. Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entity. Seorang mahasiswa dapat dilihat atributnya, misalnya nama, NIM, alamat, nama orang tua, agama dan jenis kelamin. Atribut juga disebut sebagai data elemen, data field, item data atau medan.
• Data value atau isi. Adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap elemen data atau atribut. Atribut nama karyawan akan menunjukkan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan, sedangkan data value adalah bejo, mitro yang merupakan isi dari data nama karyawan tersebut.
• Record / Tuple / Rekaman / baris. Adalah gabungan dan kumpulan sejumlah elemen – elemen data yang saling berkaitan menginformasikan tentang entity secara lengkap.
Satu record akan mewakili satu data atau informasi yang mewakili tentang seseorang atau objek lain misalnya NIM, Nama, Alamat, Nomor telepon, email dan sebagainya.
• File / berkas. Adalah kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan subjek data.
KEGUNAAN DATABASE / SYARAT DATABASE
Penyusunan suatu basis data digunakan untuk mengatasi berbagai masalah pada penyusunan data, yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multipel user atau banyak pemakai, masalah keamanan, masalah kesatuan dan masalah kebebasan data.
1. Redundansi dan Inkonsistensi Data
Jika berkas-berkas dan program aplikasi diciptakan oleh seorang programmer yang berbeda pada waktu yang berselang cukup panjang, maka ada beberapa bagian data akan mengalami penggandaan pada berkas-berkas yang berbeda pula. Sebagai contoh adalah alamat dan nomor telepon pelanggan kita tercatat pada berkas deposito juga pada berkas rekening koran dan juga berkas nasabah. Penyimpanan dibeberapa lokasi untuk data yang sama ini disebut sebagai redundansi dan mengakibatkan pemborosan ruang penyimpanan dan juga biaya untuk mengakses menjadi lebih tinggi.
Penyimpanan data yang sama berulang – ulang dibeberapa berkas dapat
mengakibatkan juga inkonsistensi atau tidak konsisten. Hal ini terjadi jika suatu ketika seorang pelanggan pindah alamat atau nomor telepon, maka seharusnya ketiga berkas yang memuat data tersebut harus diubah juga. Jika salah satu saja dari berkas yang mengandung data tersebut terlewat diupdate maka terjadilah tidak konsisten lagi.
2. Kesulitan dalam Pengaksesan Data
Pada suatu saat akan dibutuhkan untuk mencetak data siapa saja pelanggan yang berada dikode pos 69116 Bangkalan, padahal belum tersedia program yang telah ditulis untuk menampilkan data tersebut. Maka kesulitan akan timbul dan penyelesaiannya untuk itu adalah kearah DBMS yang mampu mengambil data secara langsung dengan bahasa yang familier dan mudah digunakan.
3. Isolasi Data Untuk Standarisasi
Jika data tersebar dalam beberapa berkas dalam bentuk format yang berbeda, maka akan menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka data dalam satu database harus dibuat 1 format sehingga mudah dibuat program aplikasinya. Dapat dibayangkan betapa sulitnya membuat program aplikasi jika data dibuat dari format teks berkas Pascal, Basic. C++ dan juga format dari versi Lotus 123. Berarti dari sini semua akses data dilakukan dengan cara yang sama.
4. Multiple User atau Banyak Pemakai
Dalam rangka mempercepat semua daya guna sistem dan mendapat responsi waktu yang cepat, beberapa sistem mengijinkan banyak pemakai untuk mengupdate data secara simultan. Salah satu alasan mengapa database dibangun adalah karena nantinya data tersebut akan digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang berbeda, diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan waktu. Semua ini akan memungkinkan untuk terjadi karena data yang diolah tidak tergantung dan menyatu dalam program tapi ia terlepas dalam satu kelompok data.

Selasa, 17 Mei 2016

Gerbang Logika

Pengertian Gerbang Logika Dasar dan Jenis-jenisnya
Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) Logis. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.
Gerbang Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika Digital pada dasarnya menggunakan Komponen-komponen Elektronika seperti Integrated Circuit (IC), Dioda, Transistor, Relay, Optik maupun Elemen Mekanikal.

Jenis-jenis Gerbang Logika Dasar dan Simbolnya

Terdapat 7 jenis Gerbang Logika Dasar yang membentuk sebuah Sistem Elektronika Digital, yaitu :
  1. Gerbang AND
  2. Gerbang OR
  3. Gerbang NOT
  4. Gerbang NAND
  5. Gerbang NOR
  6. Gerbang X-OR (Exclusive OR)
  7. Gerbang X-NOR (Exlusive NOR)
Tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input (Masukan) yang menghasilkan Output (Keluaran) Logis disebut dengan “Tabel Kebenaran” atau “Truth Table”.
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :
  • HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
  • TRUE (benar) dan FALSE (salah)
  • ON (Hidup) dan OFF (Mati)
  • 1 dan 0
Contoh Penerapannya ke dalam Rangkaian Elektronika yang memakai Transistor TTL (Transistor-transistor Logic),  maka 0V dalam Rangkaian akan diasumsikan sebagai “LOW” atau “0” sedangkan 5V akan diasumsikan sebagai “HIGH” atau “1”.
Berikut ini adalah Penjelasan singkat mengenai 7 jenis Gerbang Logika Dasar beserta Simbol dan Tabel Kebenarannya.

Gerbang AND (AND Gate)

Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang AND (AND Gate)Simbol Gerbang Logika AND dan Tabel Kebenaran Gerbang AND

Gerbang OR (OR Gate)

Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya : Z = X + Y.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR (OR Gate)Simbol Gerbang Logika OR dan Tabel Kebenaran Gerbang OR

 Gerbang NOT (NOT Gate)

Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOT (NOT Gate)  Simbol Gerbang Logika NOT dan Tabel Kebenaran Gerbang NOT

Gerbang NAND (NAND Gate)

Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND merupakan kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NAND (NAND Gate) Simbol Gerbang NAND dan Tabel Kebenaran Gerbang NAND

Gerbang NOR (NOR Gate)

Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran Logika 0 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin mendapatkan Keluaran Logika 1, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOR (NOR Gate) Simbol Gerbang Logika NOR dan Tabel Kebenaran Gerbang NOR

Gerbang X-OR (X-OR Gate)

X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran Logika 0.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-OR (X-OR Gate) Simbol Gerbang Logika X-OR dan Tabel Kebenaran Gerbang X-OR

 Gerbang X-NOR (X-NOR Gate)

Seperti Gerbang X-OR,  Gerban X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output). X-NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan kombinasi dari Gerbang X-OR dan Gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang sama dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang berbeda. Hal ini merupakan kebalikan dari Gerbang X-OR (Exclusive OR).
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-NOR (X-NOR Gate) Simbol Gerbang Logika X-NOR dan Tabel Kebenaran Gerbang X-NOR

Input Lagu Yang Di inginkan pada Blog

Memasang dan memasukan lagu yang diinginkan ke blog 
merupakan hal yang berguna bagi kita yang ingin menghias blog dan menambahkan fitur menarik sehingga dapat membuat pengunjung merasa nyaman dan senang, dan dengan fitur lagu yang telah kita pasang atau masukan pastinya akan membuat para pengunjung kita betah berlama- lama menjelajahi blog kita dengan diiringi musik atau lagu yang bagus terutama untuk blog yang memiliki kategori dengan pengunjung yang berpotensi senang mendengarkan lagu
Hasil dari cara memasang atau memasukan lagu atau musik ini akan berbentuk seperti widget yang kita pasang di blog pada umumnya dan dengan fitur untuk memainkan musik yang terdapat dalam daftar putar yang telah kita pilih atau masukan terdahulu, jadi kita dapat menentukan lagu mana yang akan pengunjung gemari atau dapat juga kita pilih sesuai kesukaan kita.
Cara memasang lagu atau musik kali ini akan kita lakukan melalui tool gratis situs/ web scmplayer, dimana terdapat banyak pilihan dan pengaturan yang dapat kita sesuaikan seperti keinginan kita seperti mengatur warna, fitur seperti auto reply serta memilih lagu yang kita inginkan yang dapat kita pilih melalui soundcloud.com.

Cara memasang atau memasukan widget lagu ke blog

1. Kunjungi situs scmplayer.net
Widget Lagu/ Musik mp3

2. Akan muncul tampilan seperti dibawah ini dan di menu “Choose Skin” anda dapat memilih warna background yang anda inginkan dan lanjut dengan kllik “Edit Playlist”
3. Siapkan lagu yang anda inginkan, saya sarankan cari di soundcloud.com selanjutnya masukan judulnya kedalam kolom “song title” dan URL lagu dari soundcloud.com tadi kedalam “Song URL” kemudian jika telah selesai klik “Next”

Memasukan Lagu ke Blog
4. Anda akan masuk ke menu “Setup Wizard” dan silahkan atur sesuai keinginan anda

Pengaturan Lagu Blog
Keterangan Pengaturan :

  • Auto play untuk memutar lagu secara otomatis
  • Shuffle Playback untuk memutar lagu dalam daftar anda secara acak
  • Default Volume untuk mengatur volume suara standar yang anda inginkan
  • Repeat Mode untuk mengatur pengulangan lagu
  • Placement of Player Bar untuk mengatur letak pemutar musik yang ingin kita pasang di blog
  • Show Playlist by Default untuk menampilkan pemutar secara default yaitu di sebelah kanan blog

5. Klik done untuk memperoleh kode HTML sesuai pengaturan yang kita lakukan

HTML widget Lagu untuk Blog
6. Copy kode seperti gambar diatas dan letakan didalam HTML template anda dengan cara Masuk ke blogger – Klik Template  - Edit HTML dan cari kode <body> atau <body (gunakan CTRL+F untuk mempermudah) setelah ketemu letakkan kode yang anda copy tadi tepat dibawah kode  <body>
7. Simpan template dan lihat hasilnya.

Senin, 16 Mei 2016

Membuat Isert Update Delete Pada MySql

Halo sobat-sobat blogger, kali ini saya akan berbagi tentang bagaimana cara memasukkan, mengedit, dan menghapus data dengan php dan mysql.
            Software yang dibutuhkan pada pembahasan kali ini adalah Notpad atau Notpad++ dan local server, untuk local server saya menggunakan Xampp dan tentunya yang gk boleh ketinggalan adalah web browser bisa Mozilla, google chrome, dll.
            Dalam pembahasan ini, kita akan mengolah data siswa yaitu nis, nama, dan alamat. OK, Langsung saja untuk langkah pertama membuat database di mysql, dengan menjalankan localhost/phpmyadmin di web browser kemudian klik menu sql seperti pada gambar yang dilingkari dengan warna merah berikut :

            Setelah itu akan muncul tampilan seperti berikut :

            Selanjutnya tuliskan query berikut dan setelah itu klik button go seperti yang dilingkari pada gambar di atas (pojok kanan bawah) untuk membuat database di mysql :
Create database db_siswa
Setelah itu klik menu database dan pilih database yang sudah dibuat tadi yaitu db_siswa seperti gambar berikut :


Setelah itu klik menu sql dan tuliskan query berikut untuk membuat table
Create table tb_siswa (
Nis int,
Nama varchar(50),
Alamat varchar(100),
Primary key(Nis)
);
Setelah itu klik go
Jika sudah maka tampilannya seperti berikut :

KONEKSI
Ok, untuk selanjutnya buat folder baru didalam C : Xampp/htdocs dengan nama siswa, setelah itu buka notpad, dan buat koneksi php ke mysql dengan source code dibawah ini
<?php
//variabel database
$nama_host="localhost";
$user_db="root";
$password_db="";
$nama_db="db_siswa";
//koneksi database
$koneksi=mysql_connect($nama_host,$user_db,$password_db);
//bila terkoneksi
if($koneksi){
//pilih database
mysql_select_db($nama_db);
}else{
echo "Database tidak terkoneksi";
}
?>
 Dan simpan folder siswa yang sudah di buat tadi dengan nama koneksi.php
INDEX
Setelah buat file baru dan tuliskan source code berikut, dan simpan dengan nama index.php di folder yang sama denga koneksi.php tadi,
<html>
      <head>
            <title>CRUD Dengan PHP </title>
            <style type="text/css">
            .labelfrm{
                  display:block;
                  font-size:small;
                  margin-top:5px;
            }
            .error{
                  font-size:small;
                  color:red;
            }
            </style>
      </head>
      <body>
      <table align="center">
            <h1>Data Mahasiswa</h1>
     
            <form action="input.php" method="post" id="frm">
                  <label for="nis" class="labelfrm">NIS : </label>
                  <input type="text" name="nis" id="nis" maxlength="10" class="required" size="15"/>
                  <label for="nama" class="labelfrm" >NAMA : </label>
                  <input type="text" name="nama" id="nama" size="30" class="required"/>
                  <label for="alamat" class="labelfrm">ALAMAT : </label>
                  <textarea name="alamat" id="alamat" cols="40" rows="4" class="required"></textarea>
                  <label for="submit" class="labelfrm">&nbsp;</label>
                  <input type="submit" name="input" value="Simpan" id="input"/>
                  <input type="reset" name="clear" value="clear" id="clear"/>
            </form>
      <br><br>
            <a href="data.php">Lihat Data</a>  
      </table>
</html>
Selanjutnya buat file baru dan tuliskan source code berikut lalu simpan dengan nama input.php di folder yang sama
<?php
      include "koneksi.php"; 
      $nis = $_POST['nis'];
      $nama = $_POST['nama'];
      $alamat = $_POST['alamat'];
      $simpan = mysql_query("Insert Into tb_siswa values('$nis','$nama','$alamat')");
      header('location:data.php');
?>
Menampilkan Data
Selanjutnya buat file baru dan tuliskan source code berikut lalu simpan dengan nama data.php
<?php
include "koneksi.php";
$query=mysql_query("select * from tb_siswa");
$jumlah=mysql_num_rows($query);
echo "Jumlah data ada : ".$jumlah;
?>
<table border="1" cellspacing="0">
<tr>
<th>Nis</th>
<th>Nama</th>
<th>ALamat</th>
<th>Aksi</th>
</tr>
<?php
while($row=mysql_fetch_array($query)){
?>
<tr>
<td><?php echo $row['nis'];?></td>
<td><?php echo $row['nama'];?></td>
<td><?php echo $row['alamat'];?></td>
<td>
<a href="delete.php?nis=<?php echo $row['nis']; ?>" onclick="return confirm('Apakah anda
yakin?')"><img src="button-cross.gif" width="20" height="20" /></a>
<a href="update.php?nis=<?php echo $row['nis']; ?>"><img src="button-edit.gif" width="20" height="20" /></a>
</td>
<?php
}
?>
</table><br />
<a href="index.php">Tambah Data</a><br><br>
HAPUS DATA
Selanjutnya buat file baru simpan dengan nama delete.php  untuk menghapus data dan tuliskan source code berikut :
<?php
include "koneksi.php";
$nis=$_GET['nis'];
$query=mysql_query("delete from tb_siswa where nis='$nis'");
if($query){
?><script language="javascript">document.location.href="data.php";</script><?php
}else{
echo "gagal hapus data";
}
?>
EDIT DATA
Untuk mengedit data tuliskan source code berikut dan simpat dengan nama update.php
<?php
include "koneksi.php";
$nis=$_GET['nis'];
$query=mysql_query("select * from tb_siswa where nis='$nis'");
?>
<form action="simpan.php" method="post">
<table border="1">
<?php
while($row=mysql_fetch_array($query)){
?>
<input type="hidden" name="nis" value="<?php echo $nis;?>"/>
<tr>
<td>Nama</td><td><input type="text" name="nama" value="<?php echo $row['nama'];?>" /></td>
</tr>
<tr>
<td>Alamat</td>
<td><textarea cols="20" rows="5" name="alamat"><?php echo $row['alamat'];?></textarea></td>
</tr>
<tr><td><input type="submit" value="Simpan" name="simpan" /></td>
</tr>
<?php
}
?>
</table>
</form>
Dan tuliskan source code berikut untuk memproses update data dan simpan dengan nama simpan.php
<?php
include "koneksi.php";
$id=$_POST['nis'];
$nama=$_POST['nama'];
$alamat=$_POST['alamat'];
$query=mysql_query("update tb_siswa set nama='$nama', alamat='$alamat' where nis='$id'");
if($query){
header ('location:data.php');
?> php
}else{
echo "Gagal update data";
echo mysql_error();
}
?>
Jika sudah jalankan web browser dan masukkan url : localhost/siswa/index.php